Hanan A. Rozak Soroti Rendahnya Realisasi Anggaran Kemenhub hingga Juli 2025

08-07-2025 / KOMISI V
Anggota Komisi V DPR RI, Hanan A. Rozak dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Menteri Perhubungan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2025). Foto : Oji/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Hanan A. Rozak, menyoroti rendahnya realisasi anggaran sejumlah satuan kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan dalam pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2025. Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Menteri Perhubungan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2025).

 

Dalam rapat yang membahas evaluasi pelaksanaan APBN hingga bulan Juli 2025 tersebut, Hanan menegaskan pentingnya perhatian serius terhadap satuan kerja maupun unit eselon satu yang realisasi anggarannya masih jauh dari target. Ia menyebutkan, misalnya, realisasi anggaran pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang baru mencapai angka 9,92 persen.

 

“Untuk satuan kerja atau eselon satu yang realisasinya masih di bawah 50 persen atau jauh dari itu, saya mohon untuk mendapat perhatian dan mohon kami dapat diinformasikan,” ujar Hanan. “Contohnya saja kegiatan dari Ditjen Kereta Api yang baru tercapai 9,92 persen. Kegiatan apa saja itu? Program atau kegiatan apa saja yang masih terhambat sehingga realisasinya sangat jauh dari yang diharapkan?” tambahnya.

 

Tak hanya Ditjen Perkeretaapian, Hanan juga menyoroti rendahnya serapan anggaran di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan Darat. Menurutnya, kondisi ini perlu menjadi alarm mengingat saat ini sudah memasuki semester kedua tahun anggaran.

 

“Saya khawatir kalau itu tidak bisa kita capai di akhir tahun anggaran ini, maka permintaan tambahan anggaran ke depan akan sulit dikabulkan. Hal itu tentu akan menjadi pertimbangan dari Bappenas maupun Kementerian Keuangan,” tegas politisi Fraksi Partai Golkar tersebut.

 

Ia menekankan, rendahnya realisasi anggaran bisa berdampak pada penilaian efektivitas dan efisiensi program, serta memengaruhi kebijakan alokasi anggaran ke depan. Oleh karena itu, Hanan meminta Kementerian Perhubungan untuk segera mengidentifikasi hambatan-hambatan yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan program dan mengambil langkah percepatan yang konkret. (we/aha)

BERITA TERKAIT
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...
Saadiah Tegaskan Pentingnya Ketahanan Air di Wilayah Kepulauan
04-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Saadiah Uluputty melakukan kunjungan kerja ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Sabtu...
Jembatan Pulau Balang yang Akan Jadi Rest Area Harus Fokus Pada Keselamatan
30-07-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, IKN – Jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi penghubung vital antara Kota Balikpapan dan Kawasan...